Saya sendiri masih kurang mengetahui apa perbedaan dari berkhayal dengan mempunyai cita-cita atau suatu tujuan tertentu. Jika sekarang misalkan saya mempunyai ide dan ide tersebut akan saya lakukan untuk beberapa tahun yang akan datang, apakah itu termasuk khayalan?. Sedangkan dalam pikiran pastinya ada bayangan tersendiri tentang suatu hal tersebut.
Bagi saya cita-cita adalah sesuatu yang sangat penting, dimana dengan mempunyai suatu cita-cita yang bagi saya sulit sekali untuk terlaksana saat ini, tetapi harapannya adalah untuk masa depan. Tentunya walaupun sekarang masih belum mampu menuntaskan atau mengabulkan sendiri cita-cita tersebut, tetapi usaha dan mencari cari cara agar tercapai itu ada.
Jika ini hanya suatu khayalan mungkin cenderung tidak masuk akal dan tidak pula untuk diceritakan kepada orang lain. Namun setelah saya cerita dengan dengan teman yang lebih tua, dan saya rasa dia lebih dewasa dan berpengalaman, malahan menyanggahnya dengan khayalan tingkat tinggi.
Yang bagi otak saya menangkap kata-kata itu menandakan saya tidak akan pernah mampu menggapai suatu cita-cita. Yah sekarang yang saya inginkan adalah suatu saat bisa menjadi pengusaha, bukanya saya tidak bersyukur dengan keadaan yang sekarang dengan posisi pekerjaan yang mungkin malahan orang sedang mencari pekerjaan yang sedang saya lakukan.
Disisi lain saya ingin menjadi pengusaha yang bermanfaat dan berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. Mungkin bisa dibuktikan suatu saat apakah ini akan terjadi atau tidak, sehingga saya menulis di blog ini agar suatu saat bisa saya baca sendiri jika sudah waktunya.
Jujur saja saya sendiri sedang berusaha untuk tidak membatasi pikiran diri sendiri, menyerah sebelum perang atau malah menjadikan diri nyaman di zona nyaman yang sudah dilalui dalam kurun waktu dua tahun ini.
Bersyukur itu sangat penting karena bisa mendamaikan hati dan jiwa, dengan bersykur bukan berarti tidak ingin berkembang untuk lebih baik atau lebih dari yang sekarang. Memang betul sekali bahwa seseorang akan terus berkeinginan yang lebih tinggi termasuk saya sendiri.
Namun jika suatu keinginan atau cita-cita itu dalam bentuk yang positif yang bisa menghasilkan sesuatu yang berguna bagi orang lain apakah suatu cita-cita yang salah, sehingga ini dikatakan khayalan tingkat tinggi. Atau bisa juga nalar dari yang berkata tersebut belum sampai memahami apa sejatinya suatu cita-cita. Dimana keinginan merupakan motivasi untuk mencari cara supaya tercapai.
Mereka bilang bahwa cita-cita x nol usaha sama dengan nol, saya sependapat dengan hal ini. Namun tanpa ada cita-cita itu sendiri sama saja nol yang sesungguhnya kita setiap hari juga sudah melaksanakan usaha, misalnya bertahan hidup dan bekerja agar mendapatkan uang.
Jika saya mempunyai cita-cita katakanlah Z bukan berarti harus melakukan usaha Z. Karena bisa juga untuk mencapai cita-cita Z tidak harus melakukan usaha Z. Sebagai contoh dengan mempunyai cita-cita Z kita melakukan kegiatan X agar mempunyai modal untuk mencapai cita cita Z tersebut.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah Dengan Sopan Dan Bermanfaat